NU Sumsel
NU Sumsel Online – MWCNU Tuah Negeri menggelar pengajian rutin Ahad Legi sekaligus doa bersama untuk almarhumah Ibu Nyai Hj Faridah Binti KH Baidowi di Mushola Almukminin Bamasko, Minggu (4/5/2025). Acara ini dihadiri Muslimat NU, Fatayat NU, dan GP Ansor dengan penuh khidmat.
Acara pengajian tersebut diisi dengan tausiyah oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Musi Rawas, KH Utsman Syafii. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya peran Muslimat NU dalam mendukung pendidikan anak-anak, khususnya di lingkungan keluarga dan masyarakat.
“Muslimat adalah sekolah kedua bagi anak-anak kita. Setelah mereka mendapatkan pendidikan di sekolah formal, rumah adalah tempat pembentukan akhlak dan karakter yang sesungguhnya,” ujar KH Utsman Syafii dalam ceramahnya di hadapan jamaah yang hadir.
Beliau menyoroti tiga aspek penting yang harus menjadi perhatian utama para Muslimat, yaitu pendidikan akidah, pendidikan moral, dan pendidikan karakter. Menurutnya, ketiga aspek ini menjadi fondasi utama dalam membangun generasi muda yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Kalau akidahnya sudah kuat, moralnya terjaga, dan karakternya baik, insya Allah anak-anak kita akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara,” tambah KH Utsman Syafii.
Pengajian Ahad Legi ini juga menjadi ajang silaturahmi antar warga Nahdliyin di Kecamatan Tuah Negeri. Selain mendengarkan tausiyah, para peserta juga bersama-sama membaca tahlil dan doa untuk almarhumah Ibu Nyai Hj Faridah Binti KH Baidowi, yang dikenal sebagai sosok ibu nyai yang berdedikasi tinggi dalam mendampingi perjuangan dakwah suaminya semasa hidup.
Ketua MWCNU Tuah Negeri, KH Abu Hasan, mengungkapkan bahwa pengajian Ahad Legi sudah menjadi agenda rutin dan kali ini juga sekaligus mengenang jasa-jasa almarhumah. “Almarhumah adalah teladan bagi kami semua. Beliau selalu mendukung kegiatan keagamaan dan sosial. Karena itu, pada kesempatan ini kami bersama-sama mendoakan beliau agar ditempatkan di sisi Allah SWT,” ujar H. Ahmad Syukur.
Selain itu, kegiatan pengajian ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Muslimat NU, Fatayat NU, dan GP Ansor. Mereka tidak hanya mengikuti pengajian, tetapi juga berdiskusi mengenai program-program yang akan dijalankan ke depan, termasuk upaya meningkatkan peran Muslimat NU dalam mendidik generasi muda.
Ketua Muslimat NU Tuah Negeri, Hj. Mardlotillah, menyambut baik pesan yang disampaikan KH Utsman Syafii. Ia berkomitmen untuk mengajak seluruh anggota Muslimat NU lebih aktif dalam mendampingi anak-anak, terutama dalam memberikan pendidikan akidah, moral, dan karakter di rumah.
“Kami akan mulai dari rumah kami masing-masing. Kami ingin anak-anak kami tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan kuat dalam memegang ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” kata Hj. Siti Maryam.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh KH Utsman Syafii. Suasana penuh haru menyelimuti Mushola Almukminin Bamasko saat seluruh jamaah menengadahkan tangan, memohon ampunan dan rahmat untuk almarhumah Ibu Nyai Hj Faridah Binti KH Baidowi.
Pengajian Ahad Legi ini tidak hanya menjadi wadah spiritual, tetapi juga momentum memperkuat peran Muslimat NU dalam pendidikan anak-anak, sebagaimana yang terus ditekankan oleh para ulama Nahdlatul Ulama. Dengan semangat kebersamaan, Muslimat NU diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam mendidik generasi penerus bangsa, baik melalui pendidikan akidah, pendidikan moral, maupun pendidikan karakter. (Al)
