NU Sumsel Online – Peringatan Haul ke-18 KH Muhammad Zen Syukri dijadwalkan akan digelar pada 19 Oktober 2025 di Masjid Nurul Hidayah, yang berlokasi di belakang Pasar Cinde, Palembang. Acara yang dimulai pukul 06.30 hingga 10.00 WIB ini diharapkan menjadi ajang mempererat ukhuwah islamiyah sekaligus mengenang perjuangan dan keteladanan salah satu ulama besar Sumatera Selatan tersebut.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan, KH Hendra Zainuddin Al Qodiri, mengajak kepada seluruh warga Nahdliyin di Sumatera Selatan, khususnya di Kota Palembang dan sekitarnya, untuk hadir dalam kegiatan tahunan yang penuh makna tersebut.
“Saya mengajak seluruh warga Nahdliyin, jamaah, dan masyarakat umum untuk hadir bersama-sama dalam Haul ke-18 KH Muhammad Zen Syukri. Beliau bukan hanya sosok ulama, tapi juga guru spiritual yang telah banyak menanamkan nilai-nilai keikhlasan, keilmuan, dan perjuangan di tengah masyarakat,” ujar KH Hendra Zainuddin, Kamis (9/10).
Menurutnya, haul ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan sarana untuk meneladani perjuangan dan akhlak KH Muhammad Zen Syukri, yang semasa hidupnya dikenal dekat dengan masyarakat, teguh dalam dakwah, dan konsisten dalam mengajarkan Islam yang moderat serta penuh kasih sayang.
“Haul ini adalah kesempatan untuk kembali merenungi pesan-pesan beliau agar kita senantiasa menjaga ukhuwah dan memperkuat komitmen terhadap ajaran Ahlussunnah wal Jamaah,” tambah KH Hendra.
KH Muhammad Zen Syukri dikenal luas sebagai ulama kharismatik yang menjadi panutan bagi banyak kalangan di Palembang dan sekitarnya. Beliau juga merupakan pendiri sejumlah lembaga pendidikan Islam yang telah melahirkan banyak generasi penerus ulama di Sumatera Selatan.
“Beliau bukan hanya guru bagi santrinya, tetapi juga pembimbing spiritual bagi masyarakat luas. Banyak nasihat dan doa beliau yang masih diingat dan diamalkan hingga kini,” tutur Ustadz Abdul Malik Syafei, Ketua PCNU Kota Palembang.
Ustadz Abdul Malik juga mengajak warga Palembang untuk memanfaatkan momen haul ini sebagai wadah memperkuat ikatan keagamaan dan sosial.
“Mari kita hadir dan bersama-sama mendoakan almarhum KH Muhammad Zen Syukri. Kehadiran kita adalah bentuk rasa cinta dan penghormatan kepada ulama yang telah berjuang membimbing umat,” katanya.
Tradisi haul ulama telah menjadi bagian penting dari budaya keagamaan warga Nahdliyin. Selain berfungsi sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh-tokoh agama, kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran rohani dan mempererat silaturahmi antarjamaah.
KH Hendra menambahkan bahwa haul juga memiliki makna sosial yang kuat karena dapat mempertemukan berbagai lapisan masyarakat dari kalangan santri, ulama, tokoh masyarakat, hingga pejabat daerah.
“Kita ingin haul ini menjadi momentum memperkokoh kebersamaan dan menumbuhkan semangat dakwah yang damai dan menyejukkan. Nilai-nilai yang diajarkan KH Zen Syukri harus terus diwariskan ke generasi muda,” pungkasnya. (Al)
NU Sumsel